Gerakan Saling Berbagi (GSB) Indonesia CARE Direspon Positif di Tengah Pandemi Covid-19
Covid kian merajalela, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jilid 2 mulai diterapkan. Para pekerja harian mulai keluhkan soal penghasilan, ojek online dan bajaj kesulitan dapat penumpang, pedagang keliling di juga sepi pembeli. Akibatnya tak ada uang yang bisa dibawa pulang.
Demikian dikeluhkan Adi Suminto, pengusaha bajaj di wilayah Sunter Jaya, Jakarta Utara, Jumat (18/9). “Karena tak bisa bawa pulang uang, maka dirumah tak ada yang bisa dimakan,” ungkapnya memaparkan keluhan para sopir bajaj.
Karenanya program Gerakan Berbagi Pangan terasa sekali manfaatnya. “Ini tradisi asli Indonesia, saling berbagi makanan sudah ada sejak dulu,” ungkapnya.
Kegiatan tersebut lanjut Adi sudah beberapa kali dilaksanakan di wilayahnya. “Sambutan masyarakat begitu luas,” tandas Adi.
Hal senada juga diungkapkan ketua RT 004/03 Sunter Jaya, Aminudin. Warganya antusias ikut partisipasi menyumbang untuk program ini. Sedangkan penerima manfaatnya banyak juga dari RT-RT lain.
Salahsatu warga penerima manfaat program Gerakan Saling Berbagi ini, Anita mengaku terbantu. “Semoga ngga cuma hari Jumat aja. Soalnya makin sulit cari uang setelah corona merebak,” kata wanita paruh baya tersebut.
Ditempat yang sama GM Program Indonesia CARE Repil Ansen mengungkapkan program ini insya Allah sangat terasa manfaatnya. Konsepnya masyarakat yang punya kelebihan kemampuan berbagi makanan baik itu beras, sayur, lauk pauk hingga roti digantung. Masyarakat yang butuh silakan memilih dan mengambil satu kantong yang ada.